Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendaratkan robot penjelajah bertenaga nuklir, Curiosity, di permukaan Mars setelah menempuh perjalanan selama delapan setengah bulan. Robot ditugaskan mencari kehidupan di Planet Merah sekaligus mengumpulkan data untuk persiapan misi kunjungan manusia ke planet tersebut.
Curiosity mendarat mulus Senin, 6 Agustus 2012, pukul 12.32 WIB di Kawah Gale. Robot penjelajah langsung mengirimkan kabar keselamatan melalui gambar bayangan dirinya yang jatuh di permukaan Mars.
"Hari ini, roda-roda Curiosity mulai meninggalkan jejak kehadiran manusia di Mars," ujar administrator NASA, Charles Bolden, melalui siaran pers, Senin, hari ini.
Curiosity tak ubahnya laboratorium berjalan yang berkelana di permukaan Mars. NASA pernah mengirim tiga kendaraan penelitian sejenis ke Mars, yaitu Sojourner, Spirit, dan Opportunity. Jika robot sebelumnya berukuran tak lebih besar dari gerobak, Curiosity berukuran sebesar mobil keluarga, menjadikannya robot penjelajah terbesar yang pernah dikirim ke Mars.
Robot berbobot 900 kilogram ini memiliki berbagai peralatan yang diperlukan peneliti untuk menyelidiki iklim, geologi, dan jejak kehidupan. Sampel batuan dikumpulkan menggunakan lengan robot dan dianalisis kandungannya. Perlengkapan analisis geologi ini merupakan yang terlengkap, seperti kromatograf, spektrometer massa, spektrometer laser, hingga difraksi sinar-X.
Tujuh kamera dilekatkan di sekujur tubuh robot. Foto pertama akan dikirimkan berbentuk hitam-putih yang diambil dari kamera Hazard-Avoidance Cameras (Hazcams) beresolusi 1 megapiksel. Tiga hari kemudian, NASA akan mengaktifkan Mast Cameras (Mastcams) beresolusi 2 megapiksel. Seluruh data dikirimkan ke stasiun relay bernama Odyssey di Kawah Gale untuk dikirimkan ke stasiun di Bumi.
Kelebihan Curiosity dibandingkan robot penjelajah lainnya terletak di tangki bahan bakar. Robot ini tak lagi menggunakan energi matahari sebagai bahan bakar, melainkan energi nuklir. Panas dari plutonium-238 menyediakan daya sebesar 110 watt dan bisa dipakai setidaknya satu tahun Mars yang setara dengan 687 hari di Bumi.
Meski mendarat mulus, Curiosity sempat meregang nyawa selama 7 menit sebelum menjejakkan roda di Mars.
Selama waktu tersebut, robot harus tiga kali bermanuver untuk menyelamatkan diri dari gravitasi Mars.
Tahap pertama, tameng logam menjadi pelindung Curiosity dari gesekan atmosfer sejak ketinggian 125 kilometer. Pada ketinggian 11 kilometer, parasut dikembangkan untuk memperlambat jatuhnya robot. Setelah melambat pada kecepatan 125 meter per detik di ketinggian 8 kilometer, tameng dilepaskan.
Pada ketinggian 1,6 kilometer, giliran parasut yang dilepaskan. Pada tahap ini, robot melambat hingga kecepatan 80 meter per detik. Seperangkat roket menahan kejatuhan robot. Pada ketinggian 20 meter, robot dipisahkan dari selongsong dengan diturunkan menggunakan kabel. Setelah menyentuh tanah Mars, selongsong dilontarkan menjauh dari robot.
Pendaratan terjadi sangat halus. Robot diturunkan pada kecepatan 60 sentimeter per detik dan hanya berayun sebesar 4 sentimeter per detik.
0 comments:
Post a Comment
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).