Batang hari sembilam ( sahilin sumbangsel ) gitar tunggal | OOM RIO

Tuesday, October 2, 2012

Batang hari sembilam ( sahilin sumbangsel ) gitar tunggal

Tutorial-onlineku.Bagi masyarakat pendukung Irama Batanghari Sembilan tidaklah asing mendengar nama  Sahilin sebagai pelantunnya. Selama lebih kurang tiga puluh lima tahun dia mengabdikan dirinya kepada Irama Batanghari Sembilan menjadikan lelaki berusia 60 tahun ini sebagai ikon pelantun lagu Batanghari Sembilan, Sumatera Selatan.

Kesetiaanya terhadap Irama Batanghari Sembilan itu, sampai hari ini dia masih tetap bertahan dan hidup serta menafkahi keluarganya melalui petikan gitar tunggalnya. Tidaklah heran jika dari hasil kerja kerasnya dia telah membeli tanah dan membangun rumah di bilangan kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang.

“Uang dari rekaman kaset pertama saya gunakan untuk beli tanah. Kaset kedua untuk membuat rumah panggung kayu. Penghasilan dari kaset ketiga untuk menikah dengan Asma tahun 1977. Penghasilan selanjutnya untuk menghidupi keluarga," akunya kepada wartawan Kompas, Ilham Khoiri ketika mewawancarainya.

Dengan rasa serta sikap kesetiaan terhadap Irama Batanghari Sembilan itulah, membuat ayah dari tiga orang putra ini sangat dihormati serta dikagumi oleh para penggemarnya. Bahkan, Sahilin sangat menghargai dan memegang janji terhadap para penanggapnya.

Pernah suatu ketika, seorang pegawai dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan menawarkan Sahilin untuk tampil di Jakarta atas keinginan Gubernur Sumatera Selatan, ketika itu dijabat oleh Ir. Syahrial Oesman. Tawaran pegawai Budpar itu ditolak karena pada hari pertunjukan berbenturan dengan acara perkawinan di Palembang. Sementara untuk tampil di acara perkawinan itu Sahilin sudah dipanjer sebesar tiga ratus ribu rupiah. Namun, pegawai Budapr itu tak menyerah, bahkan dia melipatgandakan honornya lebih dari tiga juta. Akan tetapi, Sahilin pun bersikeras menolak. Kejadian seperti itu memang sering dialami Sahilin. Bahkan, dia pernah menolak bayaran lima juta lantaran kesetiaannya terhadap pemesan yang sudah memberi uang muka. Padahal baru dipanjer Rp. 200 ribu.

Tidak banyak memang seorang seniman yang bisa dan berhasil menjalankan kesetiaan terhadap dunia yang digelutinya, kecuali dia memang dilahirkan sebagai seniman sejati sebagaimana Sahilin dalam dunia musik. Atas kesetiaanya itulah, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) memberikan anugerah Maestro Seni Tradisi tahun 2008. Kemudian tahun 2009 dia menerima anugerah Batanghari Sembilan dalam kategori Pengabdian Sepanjang Masa yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Sumatera Selatan.

Sahilin yang dilahirkan di Dusun Benawe, Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 60 tahun lalu ini bisa memetik gitar karena dilatih ayahnya sendiri, Muhammad Saleh yang pernah menjadi tentara musik untuk Jepang. Kemampuannya berpantun sejak dia berusia remaja menjadi penunjang untuk petikan gitar yang memilikan keunikannya tersendiri meski terkesan pentatonis yang berpola empat per empat. “Beruntung aku pacak bergitar, ayahkulah yang ngajarinyo,” kenang Shilin ke masa silamnya.

Masa silamnya memang memprihatinkan, betapa tidak ketika dia beranjak usia lima tahun kedua matanya mengalami kebutaan, sehingga dia merasakan kegelapan. Dalam kebutaan itulah Sahilin berupaya untuk dapat hidup mandiri, meski dia menyadari dia harus dituntun saat bejalan di luar rumah.

Dalam setiap pertunjukan Irama Batanghari Sembilan, Sahilin harus selalu tampil berduet dengan perempuan sebagai pendamping yang sekaligus menghidupkan suasana. “Kalau tampil berdua suasana bisa hidup, apa lagi kalau lagunya penuh humor. Sebab dengan bersahut pantun pendengar bisa lebih mengerti,” kata Sahilin.

Sebut saja Zainab, Robama, Layani, Solbani. Chadijah, dan Misah meruapakan pasangan duet yang kerapkali turun naik panggung. Akan tetapi, rekan duet Sahilin itu tidak dapat lama bertahan. Siti Rohmah merupakan pasangan duet yang masih sering diajak ngamen keliling oleh Sahilin. Siti Rohmah yang memiliki vokal melengking ini sejak 1972 sampai sekarang masih bertahan mendampingi Sahilin manggung.



Silahkan klik tombol play untuk mendengarkan lagu batanghari sembilan


Judul: Batang hari sembilam ( sahilin sumbangsel ) gitar tunggal; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Blogger Tutorial | SEO | Free Blogger Templates | OOM RIO.com di inbox anda:


0 comments:

Post a Comment

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).